Agustus
Oleh: Kang Rik-rik 

Kredit: leilfataya.wordpress.com

Sebentar lagi Agustus tengok engkau, Dik
Sempat terpikir di benakku untuk hapus segalanya

Meminta pinggang untuk copot dari dada dan peraduannya
Namun apalah daya jika Tuhan telah berkehendak, Dik
Kau juga telah lebih dulu tahu tentang itu;
Kalau angin tak lagi mampu memilin setiap benang yang kau punya
Sebab Tuhan setia bersamamu

Ya, Ia memang setia dan senang lihat engkau tersenyum ranum, Dik
Mungkin sampai Agustus tak lagi tertengok
...
Tersebab di bulan itu pula; takdirmu tergantung manis, Dik.


01:15 (18 Februari 2014)
~Tanpa Kopi.

Tidak ada komentar: