Di Seberang Stasiun Radio
Oleh: Kang Rik-rik

Kredit: pinterest.com
Jam yang kejang bukan alasan, kenapa kau dan aku terpampang dalam remang yang pirang
Hilang sudah semua tentang bayang; semua hanya tinggal kenang

Kau telah lebih dulu tahu tentang itu;
Tentang kumandang halus gemulus di antena radio; dulu, ya dulu
Ketika masanya aku tertipu pirang yang mungkin akan tetap berlinang
Entah sampai kapan
Seulas bibirmu akan tetap menghiasi hari-hariku
Mungkin sampai angin tak lagi setia untuk berlalu
Atau mungkin;
Sampai stasiun radio itu tak lagi setia berlagu
Bersama senandungnya yang menyampaikan kabar kibar tentang kobar asmara.


~Riks

Tidak ada komentar: